ANALISIS PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU DAN LATEX SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MORTAR POLIMER
Abstract
Mortar Polimer adalah material bangunan yang dibentuk melalui proses rekayasa komposit beton klasik dan polimer. Usaha pengembangan mortra polimer telah dilakukan di negara maju. Sampai sekarang pengembangan mortar polimer masih berlangsung untuk mengurangi penggunaan semen, dalam rangka mengantisipasi pemanasan global. Dalam penelitian ini saya akan memanfaatkan abu ampas tebu dan latex sebagai bahan perekat pengganti semen sehingga dihasilkan mortal yang kuat dalam waktu yang lebih singkat. Permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah diharapkan dengan abu ampas tebu sebagai pengganti semen dan latex sebagai perekat pada campuran mortar dapat memperbaiki kualitas dari mortar itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan dalam skala laboratorium dengan tahapan-tahapan disesuaikan dengan literatur sehingga di dapat hasil yang dapat memperbaiki kualitas dari mortar itu sendiri. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen untuk campuran mortar dengan variasi campuran 0%, 6%, 9% dan 12% dari berat semen, penambahan latex sebagai perekat untuk campuran mortar dengan variasi campuran 0%, 6%, 9% dan 12% dari komposisi air, karakterisasi pengujian pada campuran mortar tersebut yang meliputi pengujian kuat tekan mortar. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang pengujian mortar dengan variasi campuran abu ampas tebu dan latex, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa nilai kuat tekan mortar normal (MN) pada umur 28 hari yaitu 1,28 kg/cm2, nilai kuat tekan mortar yang di campur dengan limbah abu ampas tebu dan latex (MAL6%) pada umur 28 hari yaitu 0,72 kg/cm2, nilai kuat tekan mortar yang di campur dengan limbah abu ampas tebu dan latex (MAL9%) pada umur 28 hari yaitu 0,68 kg/cm2, nilai kuat tekan mortar yang di campur dengan limbah abu ampas tebu dan latex (MAL12%) pada umur 28 hari yaitu 0,49 kg/cm2. Dalam studi ini, limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen dan latex sebagai perekat kurang baik digunakan sebagai material bahan pengganti pada campuran mortar.