PENGARUH PENGGUNAAN FILLER ASBUTON DENGAN FILLER FLY ASH TERHADAP ASPAL BETON LAPIS AUS (AC-WC) DITINJAU DARI NILAI KARATERISTIK MARSHALL
Abstract
Lapis aus (wearing course) merupakan lapisan jalan paling atas yang banyak menerima dampak langsung baik dari beban lalu lintas ataupun dari perubahan iklim. Lapis aus terdiri dari agregat yang lebih halus dengan kadar aspal lebih tinggi dari lapisan yang lainnya. Kekuatan aspal beton banyak ditentukan oleh batuan yang memberi dukungan terhadap stabilitas. Hal ini disebabkan hampir 92% dari berat campuran aspal beton terdiri dari agregat, filler dan sisanya aspal yang berfungsi sebagai bahan pengikat antar agregat. Penelitian ini menggunakan metode pengujian Marshall yang bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan filler terhadap stabilitas, kelelehan (flow) dan Marshall Quotient aspal beton lapis aus (AC- WC). Pengujian Marshall dari variasi penggunaan filler asbuton dengan filler fly ash dengan variasi 1%, 2% dan 3%. Hasil analisa pengujian Marshall menunjukkan nilai stabilitas tertinggi didapat pada penggunaan filler fly ash 2% dengan nilai 883,2 kg dan nilai stabilitas terendah didapat pada penggunaan filler fly ash 1% dengan nilai 828 kg. Untuk nilai kelelehan (flow) baik filler asbuton maupun filler fly ash masih memenuhi spesifikasi teknik 2010 revisi 3. Untuk nilai rongga udara dalam campuran (VIM) terdapat campuran yang tidak memenuhi spesifikasi yaitu pada campuran tanpa filler dan campuran dengan filler fly ash 1%